Apakah anda tahu mengenai Vihara Vipassana Graha di Lembang, Bandung? Vipassana Graha terkenal sebagai tempat ibadah bagi umat Buddhist namun tidak hanya itu karena Vipassana Graha juga merupakan sebagai tempat wisata oleh sebagian orang yang sedang jalan – jalan ke Lembang. Tempatnya yang sejuk dan asri membuat sebagian orang memilih Vipassana Graha sebagai tempat wisata dan tidak hanya itu sebagian orang memilih Vipassana Graha karena bentuk tempatnya yang luas dan sangatciri khas.
Saat Anda melintasi Jalan Kolonel Masturi Lembang, Bandung, yaitu jalan yang menuju ke resto The Peak, Sapulidi maupun Kampung Daun, mata Anda akan tertambat pada sebuah bangunan berwarna putih berbentuk kerucut. Bangunan itu ternyata adalah sebuah candi Maha Panca Bala yang terletak di dalam kompleks pusat meditasi Vipassana Graha. (www.wisatalembang.com)
Letaknya yang di kawasan Lembang membuat tempat ini menjadi sejuk dan sangat ideal untuk melakukan meditasi. Saat memasuki kawasan yang kira2 seluas 2 hektar itu membuat kita seolah-olah berada di Thailand, karena desain bangunan yang ada menyerupai kuil2 yang berada di Thailand.
Tempat ini digunakan sebagai tempat ibadah umat Budha, tapi juga terbuka untuk umum bagi yang ingin berkunjung kesana. Tapi harap diingat, karena ini adalah tempat ibadah maka harap menjaga kesopanan dan datang dengan sikap hormat dan menghargai. Untuk memasuki tempat ini tidak dipungut bayaran sama sekali. Bahkan untuk para umat Budha yang ingin menginap disini, tersedia beberapa kamar yang disediakan tanpa dikenakan biaya, tapi harap menelpon terlebih dahulu untuk reservasi.
Salah satu ciri khas dari Vipassana Graha yakni dua gajah putih. Dua gajah putih yang disimbolkan ini karena diisyaratkan telah menjadi mimpi dari Ibunda Buddha dan akhirnya terlahir Sidharta Gautama. Sejarah budhist sendiri memang sangat banyak apabila kita ingin mengetahuinya.
Selain sebagai tempat ibadah Vipassana Graha juga sebagai tempat wisata bagi sebagian orang. Dalam Vipassana Graha banyak sudut – sudut yang dapat kita kunjungi dan ada suatu tempat sebagai tempat kita meramal nasib dengan menggunakan koin. Tidak perlu kita percayai secara berlebihan karena itu hanya ramalan apabila ramalannya baik maka kita dapat bersyukur namun kalau ramalannya buruk kita cukup menjaga diri kita lebih baik saja.
Di seputar vihara terdapat taman-taman dengan bunga yang indah, dan terdapat kalimat-kalimat bijak tersebar di pohon yang terdapat disana. Di bagian depan gedung serba guna terdapat patung dua ekor gajah putih yang sedang mengangkat Roda Dhamma (Dhammacakka) dengan belalainya. Dan di samping candi terdapat Tugu Asoka untuk mengenang Raja Asoka. Tingginya tujuh meter, dengan bagian bawah pilar terbuat dari batu granit, sedangkan tiangnya terbuat dari beton. Pada puncak pilar tersebut terdapat empat buah patung singa terbuat dari tembaga yang ditempa, yang menghadap empat penjuru mata angin, yang mana di antara punggungnya diletakkan sebuah Roda Dhamma (Cakka), dan pada bagian bawah pilar terdapat tulisan yang mengajarkan agar kita umat berbeda-beda agama saling menghormati dan mempelajari ajaran yang baik dari setiap agama.
Sumber : jalanjajanhemat